Selasa, 03 Mei 2011

PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MOJOTENGAH KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG




Oleh
Surya Eka Setiawan












BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah
Hasil observasi di SD Negeri 2 Mojotengah dalam pembelajaran IPA di kelas V ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kurang baik. Hal ini terlihat pada nilai harian dimana dalam 25 siswa terdapat 9 siswa yang mendapat nilai di atas KKM. Dalam SD Negeri 2 Mojotengah kecamatan Kedu kabupaten Temanggung, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 6.0, sementara itu terdapat 16 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM, sehingga mengakibatkan rata-rata kelas 55.92 (rendah). Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kurangnya ketrampilan belajar siswa terhadap pelajaran IPA, sehingga perlu ditunjang adanya ketrampilan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA ini.
Hal ini terlihat dalam kondisi siswa saat proses belajar mengajar sebelum diadakan tindakan, siswa tidak mendapatkan nilai yang memuaskan saat mengikuti ulangan harian disebabkan oleh guru yang tidak menggunakan pendekatan ketrampilan proses kepada siswa saat berlangsungnya pembelajaran.
1.2    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan  dengan kurangnya pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPA, penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.    Model pembelajaran yang diberikan oleh guru masih tradisional karena tidak memberikan pengalaman langsung kepada siswa, karena guru di dalam proses pembelajaran di kelas didominasi oleh kegiatan belajar yang hanya mengarahkan siswa untuk menghafal informasi saja, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi.
2.    Siswa pasif dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat bahwa siswa hanya diarahkan untuk menghafal informasi saja dan siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa melibatkan langsung siswa dalam pembelajaran.
3.    Penjelasan guru masih abstrak sehingga siswa kurang dapat memahami konsep tentang pesawat sederhana, guru hanya menjelaskan tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung atau melihat sesuatu yang nyata (konkrit), sehingga siswa akan lebih memahami karena tahapan siswa SD adalah operasional konkrit (Jean Piaget) yaitu kemampuan berpikir logis, mereka dapat berpikir secara sistimatis untuk mencapai pemecahan masalah.
1.3    Rumusan Masalah
 “Apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Mojotengah khususnya mata pelajaran IPA? ”.
1.4     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yakni untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Mojotengah mata pelajaran IPA.
1.5     Manfaat Penelitian
1.5.1  Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
1.5.2        Manfaat Praktis
1.        Bagi Guru
a.         Meningkatkan kreativitas guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik.
b.         Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru sekolah dasar untuk memperoleh model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran IPA.
2.        Bagi Sekolah
a.         Memberikan nilai lebih bagi sekolah di mata masyarakat berkat adanya peningkatan kreatifitas (kinerja) guru sehingga menambah kepercayaan dan dukungan masyarakat kepada sekolah.
b.         Dapat digunakan sebagai acuan bagi warga sekolah dalam meningkatkan   dalam mata pelajaran IPA di kelas V SDN 2 Mojotengah Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
3.        Bagi Siswa
Dapat digunakan sebagai metode dalam meningkatkan hasil belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar